IKATAN KIMIA SEBAGAI “IBRAH” MANUSIA UNTUK “TA’AWUN”
PENDAHULUAN
Unsur-unsur kimia dalam sistem periodik unsur (SPU) sebagian besar di alam tidak dalam keadaan bebas (membentuk ikatan) . Hanya sebagian kecil unsur-unsur dalam SPU yang tidak berikatan, yaitu unsur-unsur gas mulia yang dalam golongan utama menempati golongan tertinggi yaitu Golongan VIIA/0 (Unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn). Hal ini dikarenakan konfigurasi elektronnya yang stabil. Dari latar belakang itu unsur-unsur dalam SPU yang belum stabil akan membentuk kestabilan dengan membentuk konfigurasi elektron yang stabil mirip seperti konfigurasi elektron gas mulia dengan cara membentuk ikatan kimia, baik ikatan ion maupun ikatan kovalen.
Penjelasan
Manusia sebagai kumpulan unsur-unsur mempunyai kemiripan sifat seperti unsur-unsur yang ada di sistem periodik unsur (baca : di alam) dikarenakan pembentuknya merupakan unsur. Sehingga yang pasti mempunyai sifat yang bisa dikatakan sama dengan unsur-unsur yang ada di SPU. Dengan latar belakang penyusun manusia adalah unsur-unsur maka, maka bagi manusia yang belum stabil akan membentuk kestabilan dengan melakukan ikatan-ikatan dengan manusia lain.
IKATAN KIMIA (Baca : Ikatan Manusia)
- IKATAN ION
Ikatan Ion didefinisikan sebagai ikatan kimia (baca : manusia) yang terjadi dikarenakan adanya serah terima elektron (Baca : menginfakkan harta atau tolong menolong kepada sesama). Hal ini terjadi karena unsur yang menurut konsep konfigurasi elektron (konsep kestabilan) gas mulia mengalami kelebihan elektron (Baca : Harta atau Rizki)