Sabtu, 31 Oktober 2009

IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA SEBAGAI “IBRAH” MANUSIA UNTUK “TA’AWUN”

PENDAHULUAN

Unsur-unsur kimia dalam sistem periodik unsur (SPU) sebagian besar di alam tidak dalam keadaan bebas (membentuk ikatan) . Hanya sebagian kecil unsur-unsur dalam SPU yang tidak berikatan, yaitu unsur-unsur gas mulia yang dalam golongan utama menempati golongan tertinggi yaitu Golongan VIIA/0 (Unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn). Hal ini dikarenakan konfigurasi elektronnya yang stabil. Dari latar belakang itu unsur-unsur dalam SPU yang belum stabil akan membentuk kestabilan dengan membentuk konfigurasi elektron yang stabil mirip seperti konfigurasi elektron gas mulia dengan cara membentuk ikatan kimia, baik ikatan ion maupun ikatan kovalen.

Penjelasan

Manusia sebagai kumpulan unsur-unsur mempunyai kemiripan sifat seperti unsur-unsur yang ada di sistem periodik unsur (baca : di alam) dikarenakan pembentuknya merupakan unsur. Sehingga yang pasti mempunyai sifat yang bisa dikatakan sama dengan unsur-unsur yang ada di SPU. Dengan latar belakang penyusun manusia adalah unsur-unsur maka, maka bagi manusia yang belum stabil akan membentuk kestabilan dengan melakukan ikatan-ikatan dengan manusia lain.

IKATAN KIMIA (Baca : Ikatan Manusia)

  1. IKATAN ION

Ikatan Ion didefinisikan sebagai ikatan kimia (baca : manusia) yang terjadi dikarenakan adanya serah terima elektron (Baca : menginfakkan harta atau tolong menolong kepada sesama). Hal ini terjadi karena unsur yang menurut konsep konfigurasi elektron (konsep kestabilan) gas mulia mengalami kelebihan elektron (Baca : Harta atau Rizki)


Bersambung

Senin, 23 Februari 2009

BELAJAR DARI LOGAM EMAS

BELAJAR DARI LOGAM MULIA
Dalam kehidupan, manusia tak lepas dari kemewahan yang diantaranya adalah berupa perhiasan (emas/logam mulia). Kita semua tahu bahwa emas adalah logam mulia yang sangat digemari oleh kaum wanita, bahkan tak jarang kaum pria menggunakan sebagai bentuk kemewahan yang ada. Logam mulia yang dikenal sebagai emas mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Sulit (tidak bisa) berkarat
Emas adalah logam mulia karena sulit/tidak bisa berkarat. Karat atau korosi merupakan proses kimiawi yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti adanya uap air dan oksigen.
Penjelasan :
Manusia mulia adalah manusia yang sulit berkarat (baca : terpengaruh oleh lingkungan) hal ini dikarenakan kondisi dirinya yang sangat stabil. Meskipun dirinya ada di lingkungan yang buruk dia tetap ada pada jati dirinya yaitu manusia mulia.
2. Sebagai logam oksidator terkuat
Logam emas pada deret volta berada pada posisi yang paling kanan, yaitu mempunyai tanda positif. Ini menandakan bahwa emas mempunyai sifat-sifat yang positif dibandingkan dengan logam lainnya. Dan logam emas mengoksidasi (menaikkan bilangan oksidasi logam lainnya).
Penjelasan
Sifat manusia mulia mempunyai sifat-sifat yang positif dibandingkan dengan manusia lainnya. Dia akan menaikkan keadaan logam (baca : manusia) lainnya. Menaikkan manusia lainnya berarti menghargai, menghormati orang lain dan tidak merendahkan orang lain (menurunkan).
3. Mudah dibentuk
Setiap logam mempunyai ciri mudah dibentuk tak terkecuali logam emas. Namun emas dibentuk sampai kecil atau tipispun bisa. Ini menandakan bahwa emas sangat fleksibel, tergantung yang membuatnya.
Penjelasan:
Manusia mulia mudah diajak bermusyawarah, berfikir apa saja dan fleksibel, namun tetap pada naungan sang penciptanya (Allah Azza Wa Jalla). Dalam hal sekecil apapun dia tetap berada dalam koridor agama.
4. Wujudnya keras.
Logam emas adalah logam yang pada, keras.
Penjelasan:
Manusia mulia mempunyai sifat yang tegas pada siapapun terutama pada pengabdi hawa nafsu. Tidak mau kompromi dalam kemaksiatan.
5. Jangan lupa harganya mahal.
Emas meupakan logam yang mulia sehingga harganyapun sangat mahal. Tak sembarangan orang bisa memakainya, kecuali manusia yang mempunyai harta berlimpah.
Penjelasan :
Manusia mulia adalah manusia yang bertakwa sesuai dengan Firman Allah pada salah satu ayatnya yang artinya :
“ … Sesungguhnya orang yang mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa di antaramu.”
Manusia mulia ini harganya mahal, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak boleh orang sembarangan bisa menjamahnya (membukanya) kecuali dengan ucapan ijab qobul dulu. Dan manusia yang mulia ini ditempatkan pada suatu tempat yang indah, tertutup rapat. Sehingga hanya ucapan ijab qobullah yang dapat membelinya. Orang mulia harganya seharga sorga yang luasnya seluas langit dan bumi. Sesuai firman Allah yang artinya :
“ Dan bersegeralah kepada pengampunan tuhanmu, dan sorga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang diperuntukkan untuk orang-orang yang bertakwa.”
Amin. Mudah-mudahan bermanfaat.

Sabtu, 15 November 2008

Elektron Yang Beriman

ELEKTRON YANG BERIMAN

Oleh : Udullah Bin Al Ash

Setiap materi selalu tersusun dari zat yang bisa berupa unsur atau senyawa. Dan senyawa itu tersusun dari unsur-unsur yang di dalamnya adalah atom-atom yang merupakan bagian terkecil. Meskipun terkecil namun atom masih tersusun dari elektron-elektron dan inti atom. Menurut teori atom modern bahwa elektron-elektron yang mengelilingi inti pada lintasannya masing-masing (baca: manusia sesuai tingkat keimanannya masing-masing). Dan lintasan electron itu sesuai tingkat energinya yaitu :



- untuk energi ke-1 (E1) diberi lambang K yang terisi maksimum 2 elektron
- untuk energi ke-2 (E2) diberi lambang L yang terisi maksimum 8 elektron
- untuk energi ke-3 (E3) diberi lambang M yang terisi maksimum 18 elektron
- untuk energi ke-4 (E4) diberi lambang N yang terisi maksimum 32 elektron
- untuk energi ke-5 (E5) diberi lambang O yang terisi maksimum 50 elektron
- untuk energi ke-6 (E6) diberi lambang P yang terisi maksimum 72 elektron
- untuk energi ke-7 (E7) diberi lambang Q yang terisi maksimum 88 elektron


Tingkat energi ke-1 (E1) energinya lebih kecil dibandingkan tingkat energi ke-2 (E2) begitu seterusnya.

Apakah Elektron-elektron bisa berpindah Lintasan?
Menurut Teori atom yang dikemukakan oleh ahli, bahwa elektron-elektron bisa berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan yang lain. Elektron yang jauh dari inti atom bisa berpindah mendekati inti atom (baca : mendekati tuhannya) dengan jalan melepaskan energi. Energi yang dia lepaskan bisa berupa : kesombongan, iri hari, dengki, merasa lebih dari elektron lain. Dan pada dasarnya untuk melepaskan energi ini tidaklah membutuhkan energi tambahan (dana). Begitu juga sebaliknya, apabila elektron-elektron yang dekat dengan inti apabila menjauhi inti atom akan membutuhkan energi (dana), seperti : mendatangi tempat-tempat rekreasi yang pada dasarnya terlihat banyak kemaksiatan, minum-minuman keras, narkoba dan sejenisnya. Elektron-elektron yang dekat dengan inti mempunyai energi yang rendah (stabil). Karena kestabilannya itu elektron-elektron ini senantiasa tetap mempertahankan kestabilannya (baca : kesabarannya) dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan apalagi gannguan sampai batas yang telah diperbolehkan untuk melakukan aktifitas yang diperbolehkan oleh inti atom. Apabila melihat jumlah elektron maksimal yang terdapat pada masing-masing kulit atau tingkat energi, maka tingkat energi pada kulir K (terdekat dengan inti) jumlahnya sangat sedikit (dua). Hal ini menunjukkan bahwa elektron-elektron yang beriman jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan elektron yang jauh dengan inti. Bahkan pada kulit yang terjauh dengan inti (elektron yang kafir) jumlah semakin banyak. Ini menandakan bahwa dalam atom (baca: kehidupan dunia) lebih banyak elektron yang kafir. Namun meskipun demikian, janganlah elektron yang dekat dengan inti merasa takut atau terhina dengan keadaan seperti ini karena tidak akan ada elektron yang jauh dengan inti apabila elektron yang dekat dengan inti itu tidak ada.
Artinya Tuhan akan menghancurkan dunia ini apabila tidak ada orang yang beriman (KIAMAT).